0 komentar

VALUASI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE DAN BEKANTAN (KKMB) KOTA TARAKAN

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan di beberapa negara berkembang bertumpu pada kekayaan sumber daya alam yang ada, demikian halnya dengan Indonesia, kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan potensi besar untuk memperoleh dana bagi pembangunan.
Salah satu potensi sumber daya alam yang memiliki ”nilai ekonomi” tinggi adalah keindahan dan keunikan alam yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, sehingga saat ini keindahan dan keunikan alam Indonesia merupakan salah satu ”komoditi” yang menjadi sumber pendanaan pembangunan. Kesadaran akan potensi keindahan dan keunikan alam tersebut menjadi alasan untuk menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan dalam pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia.
read more
0 komentar

HUJAN... DAN AKU MEMIKIRKANNYA


Hujan... Mungkin akan sama dimanapun dan untuk siapapun.. Tapi mungkin saja berbeda untuk siapapun dan dimanapun.


Hujan… berarti kau akan melihat butiran air yang berlomba-lomba turun dari langit, hawa dingin yang menyergapmu dan kabut yang mengganggu pandanganmu.. Jika kau beruntung, kau akan menemukan pelangi yang indah setelah hujan…
Saat itu yang terlintas dibenak sebagian orang, waktu yang menyenangkan untuk bermalas-malasan ditempat tidur, sekedar melamun menikmati harmoni yang dihadirkan hujan, atau meratapi rencana yang gagal karena hujan. Entahlahhh… tentu akan banyak hal yang berbeda dilakukan orang ketika hujan… begitupun akan banyak cerita berbeda yang dimiliki setiap orang ketika hujan.  
read more
1 komentar

DAN....

Dan deretan huruf itu begitu saja jatuh dari pangkuanmu. Mungkin kau tak sengaja menjatuhkannya saat jendela itu terbuka dan membiarkan angin dengan leluasa menyapamu.
“Ketidaksengajaan” yang akan membawamu pada banyak hal rumit yang tak mampu kau uraikan, atas dasar apapun dan atas keinginan apapun.  “Ketidaksengajaan” yang tak ingin kau akui sebagai suatu ketidaksengajaan. “Ketidaksengajaan yang ingin kau sebut “sesuatu yang telah dituliskan” tapi kau tak pernah berani menyetujui itu.
Ketika kau tahu ada huruf yang hilang dari kalimat-kalimat yang kau tuliskan, mengapa kau tak berusaha mengumpulkannya agar kembali sempurna. Agar kau tetap bisa membaca dan mengerti maknanya. Mengapa membiarkan deretan itu tak utuh ? Mengapa kau begitu lemah hanya untuk mencari yang hilang ? Mengapa meninggalkan “sesuatu” yang begitu ingin kau patuhi ?
read more
Diberdayakan oleh Blogger.
PESAN-PESAN
Free Website templatesSEO Web Design Agencyfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates